Kamis, 18 November 2010
Masjid Hassan II, Ikon Islam di Maroko
Masjid Hassan II, Ikon Islam di Maroko
MASJID Hassan II di Casablanca, Maroko yang selesai pada 1993 adalah salah satu masjid terbesar dan paling indah di dunia. Ini merupakan kekayaan berkilau yang kontras terhadap sisa Casablanca.
Pembangunan Masjid ini dicetuskan oleh Raja Hassan II yang dimaksudkan untuk memberikan Casablanca sebuah landmark yang mempunyai ciri khas.
Dirancang oleh arsitek Prancis Michel Pinseau, pembangunan Masjid Hassan II dimulai pada bulan Juli 1986. Pada awalnya pembangunan masjid ini dijadwalkan selesai pada ulang tahun Raja Hassan II yang ke 60 pada 1989, namun akhirnya baru selesai pada 1993.
Hal yang paling unik di masjid ini adalah lokasinya. Dibangun di atas tanah reklamasi, hampir setengah dari permukaan masjid terletak di atas laut Atlantik. Bagian dari lantai yang terbuat dari kaca memungkinkan pengunjung termasuk Anda, bisa berlutut langsung di atas laut.
Bagian atap juga mempunyai keunikan karena bisa terbuka secara otomatis menghadap langit namun hanya pada kesempatan tertentu. Masjid Agung ini juga menorehkan catatan spektakuler lainnya dimana menara masjid yang setinggi 210 meter merupakan struktur tertinggi di Maroko dan bahkan di dunia.
Selain itu, pada malam hari, sebuah cahaya laser akan muncul dari puncak menara menuju Mekah. Ini dimaksudkan untuk menunjuk jalan kepada Allah. Fakta menarik lainnya adalah bangunan masjid ini dirancang tahan gempa.
Mengenai arsitektur, Gaya Masjid Hassan II menampilkan pengaruh Moor yang kuat. Dinding-dinding dan kolom interior yang halus diukir dalam berbagai pola yang rumit.
Hampir semua bahan dari Masjid ini berasal dari Maroko, dengan pengecualian kolom granit putih dan chandelier kaca yang diimpor dari Murano, dekat Venice, Italia.
Lebih dari 6.000 pengrajin Maroko mengerjakan masjid ini dengan bahan-bahan lokal. Keseluruhan dekorasi yang menghiasi masjid sangat rumit. Proyek besar ini diperkirakan menelan biaya US$800 juta
Masjid Hassan II mempunyai ruang ibadah yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan. Ruang ibadah ini sangat luas dengan hamparan karpet berwarna merah yang membentang.
Masjid ini terbuka untuk seluruh umat Islam bila ingin beribadah. Khusus pengunjung non-muslim bisa memasuki masjid pada tur yang berlangsung beberapa kali sehari dalam bahasa Inggris.
Untuk kunjungan wisata dengan pemandu, masjid ini buka setiap hari Sabtu-Kamis mulai pukul 9.00-14.00 waktu setempat. Orang dewasa dikenakan biaya 100dh (sekitar Rp110 ribu) dan anak-anak 50dh (sekitar Rp55 ribu).(*/X-12)
MASJID Hassan II di Casablanca, Maroko yang selesai pada 1993 adalah salah satu masjid terbesar dan paling indah di dunia. Ini merupakan kekayaan berkilau yang kontras terhadap sisa Casablanca.
Pembangunan Masjid ini dicetuskan oleh Raja Hassan II yang dimaksudkan untuk memberikan Casablanca sebuah landmark yang mempunyai ciri khas.
Dirancang oleh arsitek Prancis Michel Pinseau, pembangunan Masjid Hassan II dimulai pada bulan Juli 1986. Pada awalnya pembangunan masjid ini dijadwalkan selesai pada ulang tahun Raja Hassan II yang ke 60 pada 1989, namun akhirnya baru selesai pada 1993.
Hal yang paling unik di masjid ini adalah lokasinya. Dibangun di atas tanah reklamasi, hampir setengah dari permukaan masjid terletak di atas laut Atlantik. Bagian dari lantai yang terbuat dari kaca memungkinkan pengunjung termasuk Anda, bisa berlutut langsung di atas laut.
Bagian atap juga mempunyai keunikan karena bisa terbuka secara otomatis menghadap langit namun hanya pada kesempatan tertentu. Masjid Agung ini juga menorehkan catatan spektakuler lainnya dimana menara masjid yang setinggi 210 meter merupakan struktur tertinggi di Maroko dan bahkan di dunia.
Selain itu, pada malam hari, sebuah cahaya laser akan muncul dari puncak menara menuju Mekah. Ini dimaksudkan untuk menunjuk jalan kepada Allah. Fakta menarik lainnya adalah bangunan masjid ini dirancang tahan gempa.
Mengenai arsitektur, Gaya Masjid Hassan II menampilkan pengaruh Moor yang kuat. Dinding-dinding dan kolom interior yang halus diukir dalam berbagai pola yang rumit.
Hampir semua bahan dari Masjid ini berasal dari Maroko, dengan pengecualian kolom granit putih dan chandelier kaca yang diimpor dari Murano, dekat Venice, Italia.
Lebih dari 6.000 pengrajin Maroko mengerjakan masjid ini dengan bahan-bahan lokal. Keseluruhan dekorasi yang menghiasi masjid sangat rumit. Proyek besar ini diperkirakan menelan biaya US$800 juta
Masjid Hassan II mempunyai ruang ibadah yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan. Ruang ibadah ini sangat luas dengan hamparan karpet berwarna merah yang membentang.
Masjid ini terbuka untuk seluruh umat Islam bila ingin beribadah. Khusus pengunjung non-muslim bisa memasuki masjid pada tur yang berlangsung beberapa kali sehari dalam bahasa Inggris.
Untuk kunjungan wisata dengan pemandu, masjid ini buka setiap hari Sabtu-Kamis mulai pukul 9.00-14.00 waktu setempat. Orang dewasa dikenakan biaya 100dh (sekitar Rp110 ribu) dan anak-anak 50dh (sekitar Rp55 ribu).(*/X-12)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar